Pages

Ads 468x60px

Friday, September 7, 2012

Bootable


  1. Bootable Operating System
1.      Pengertian Bootable Operating System
Bootable merupakan sebuah fasilitas yang ada pada setiap sistem operasi, dimana ditempatkan pada media penyimpanan yang berupa flashdisk, CD/DVD ROM atau media penyimpanan lainnya. Mengapa dinamakan dengan bootable? Karena sistem operasi akan melalui first boot menggunakan sebuah media penyimpanan. Booting yang dilakukan harus melalui tahapan-tahapan yang benar, misalnya saat akan mengatur pengaturan pada BIOS. Pada
BIOS tentunya harus ditentukan sesuai dengan media apa yang akan digunakan nantinya, apakah itu  Harddisk, CD/DVD ROM, Flashdisk atau media penyimpanan lainnya. Pengaturan seperti itu dapat dilakukan pada menu boot kemudian set boot order setelah itu  tinggal atur first boot atau booting awal.
2.      Bootable disebut juga Booting
a.       Pengertian Booting
Booting merupakan langkah awal pengoperasian komputer, dimana ada sebuah proses pemasukan arus listrik ke dalam peralatan komputer sehingga komputer dapat
berkomunikasi dengan pengguna komputer.
b.      Macam-macam Booting
Booting dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Cold Booting dan Warm Booting. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda namun sama-sama disebut dengan proses booting, pengertian keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Cold Booting
Cold Booting merupakan proses menghidupkan komputer saat komputer dalam keadaan mati (dingin).
Cara melakukan cold booting antara lain sebagai berikut:
a.  Tancapkan Kabel Power ke stop kontak.
b.  Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll) 
terpasang dengan benar.
c.  Tekan tombol power pada CPU.
Proses yang akan dialami komputer pada saat Cold Booting, sebagai berikut:
a.  PSU
Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.
b.  Kode POST
Jika ketika proses boot terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode POST pada layar dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
c.  VGA Card
BIOS pada VGA Card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan
kemudian mengidentifikasinya.
d.  Hardware BIOS
BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.
e.  PnP (Plug and Play) BIOS
BIOS akan membaca dan konfigurasi perangkat keras atau perangkat PnP (USB Flashdisk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.
f.  Boot Drive
Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.
g.  Boot Record
Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari first boot device.
h.  Operating System
BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.
i.  Error
Jika BIOS tidak menemukan Boot Table Hardware, maka sistem akan berhenti.
2)      Warm Booting
Warm Booting merupakan proses menghidupkan komputer saat komputer dalam keadaan hidup (panas).
Cara melakukan warm booting, antara lain sebagai berikut:
a.       Pastikan komputer masuk pada sistem operasi. Lakukan restart pada komputer dengan memilih menu yang ada pada sistem operasi.
b.      Ketika komputer belum masuk ke sistem operasi, tekan
tombol Ctrl+Alt+Del.
c.       Tekan tombol reset yang ada pada CPU.
Proses yang akan dialami komputer pada saat warm Booting sama dengan apa yang dialami oleh Cold Booting. (Joko, 2011)